Senin, 14 November 2011

NASIB

Pertanyaan cepat seputar asmara: mana yang terdengar lebih romantis bagimu, kedua kekasih menjadi bersatu karena "memang sudah ditakdirkan untuk bersama," atau mereka yang telah berjuang dengan susah payah, dan melakukan pertimbangan-pertimbangan yang matang dan pada akhirnya menyadari bahwa karena perjuangan itu, karena mereka telah meluangkan waktu dan berupaya secara khusus untuk saling mengenal, maka mereka telah berhasil membangun jalinan asmara yang mampu bertahan sepanjang hayat?  Agak ironis bahwa gagasan tentang sepasang kekasih yang telah ditakdirkan untuk menjadi bersatu dianggap sebagai hal romantis. Apa romantisnya jika tidak ada upaya dan kemauan bebas? Jika itu betul-betul sesuatu yang sudah ditakdirkan, dan tidak ada hal yang bisa dilakukan pasangan yang saling mengasihi untuk saling menjauhi, bukanlah hal seperti ini akan berarti bahwa sebenarnya bukanlah berkat segala ikhtiar yang telah mereka lakukan sehingga membuat mereka bisa menjadi bersatu sejak awalnya? *kutipan dari buku

Sama halnya dengan seseorang yang ditakdirkan mempunyai segalanya dalam arti kaya dari lahir (yang berarti yang kaya adalah orangtuanya), dan seseorang yang harus berupaya bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bisa dilihat dengan kenyataan hidup dan cara berpikir anak-anak dari orangtua yang kaya. Memang tidak semua tapi untuk sekilasnya saja pasti banyak yang menjadi manja dan selalu bergantung pada orangtuanya.  Mereka tahu kalau apapun yang mereka mau pasti akan didapatkannya walaupun mereka cuma duduk berpangku tangan dan cuma mengandalkan teriakan. Berbeda dengan anak yang dari kecil melihat orangtuanya dengan susah payah hanya untuk mendapatkan makanan, membayar uang sekolah dll. Dari hal itu jika anak tersebut kasihan dan menyayangi orangtuanya, dia pasti bertekad untuk menjadi seseorang yang sukses dan tidak jauh dari itu menjadi seorang yang mandiri. Sekarang ini, ada anak petani atau anak nelayan yang menjadi seseorang yang sukses. Sebenarnya semua kembali kepada diri kita masing-masing. Kitalah yang sebenarnya yang mengatur nasib kita sendiri bukan orang lain. Tiap orang bertanggung jawab atas hidupnya sendiri. Mana ada orang yang malas-malasan cuma tidur seharian bisa mendapatkan makan atau duit? Tidak mungkin duit atau makanan jatuh dari langit. Mau makan pun kita harus bangun dari tempat tidur, keluar kamar, kedapur untuk bisa mendapatkan makanan.

Kotbah di gereja kemarin oleh Pastor Gilbert L, agak sedikit melenceng dari cerita diatas tetapi tujuannya tetap sama, ini untuk kehidupan setelah ini. Api penyucian dan kesempatan kedua bukanlah pada saat masa penghakiman (pada saat kiamat) tetapi pada saat sekarang. Pada saat penghakiman, tidak ada lagi tawar menawar ataupun dispensasi. Apa yang kita perbuat sekarang, lakukanlah dengan hati dan pastikan itu semua untuk kemuliaan Tuhan. Seperti kotbah kemarin juga, Pastor Gilbert L berkata, mungkin kita orang kristen selalu berpikir, kenapa masalah atau cobaan yang kita alami lebih besar dari orang lain, kita pasti mulai bersungut-sungut kepada Tuhan. Tetapi kita harus bersyukur, karena semua masalah atau cobaan yang kita alami, itu semua yang membuat iman kita makin kuat dan makin bertumbuh didalam Tuhan. Janganlah menyesal untuk apa yang Anda lakukan buat Tuhan, sehingga Tuhan tidak akan ragu untuk mengaku kita kepada Bapa-Nya. Jangan terpengaruh dengan apa yang ditawarkan dunia karena dunia ini hanya sementara. Anda juga pasti berpikir, kalau Tuhan sayang kepada kita, kenapa DIA harus menciptakan surga dan neraka?   Tuhan tidak menciptakan neraka buat kita. Tuhan menciptakan neraka buat setan. Tetapi setan tidak mau sendirian di neraka makanya setan mencari temannya yaitu kita-kita manusia. Jangan sampai Anda dibohongi oleh setan.

Jadi, jangan salah pilih. Pilihlah dengan baik jalan hidupmu sekarang untuk kedepannya. Orang yang menabur yang baik-baik, pasti akan menuai yang baik-baik juga. Hidup seperti apa yang diinginkan nantinya, mulailah dari sekarang maka pada saat itu bukan penyesalan yang Anda punya tetapi kebahagiaan yang sejati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar